Minggu, 12 Juni 2011

Bagian-bagian Berita

Menulis berita adalah salah satu langkah untuk proses penyebaran berita. Berita sendiri merupakan tulisan yang dibuat sedemikian sederhananya sehingga mudah dipahami orang banyak. Oleh sebab itu, tulisan berita tidak dapat dibuat atau ditulis bagaikan menulis karya fiksi yang didalamnya mengandung konflik. Dalam penulisan berita bagian tulisan yang terbaik terletak diawal tulisan. Bagian pendahuluan dibuat sedemikian baiknya sehingga membuat berita bila dibaca pada bagian awal sudah terlihat apa isi keseluruhan. Adapun bagian-bagian berita secara keseluruhan, yaitu :
Judul Berita
Judul berita merupakan gambaran topik berita, yang berfungsi memberitahukan tentang berita apa yang akan disajikan dan berperan penting untuk menggiring pembaca agar menelusuri isi berita yang disampaikan atau menarik perhatian pembaca dan menyimpulkan isi berita. Judul harus sesuai dengan ruangan (space) yang tersedia. Keterbatasan ruangan itu memaksa penggunaan bahasa yang lebih singkat dan padat.
Keterampilan yang diperlukan dalam menulis judul berita antara lain persepsi yang tepat mengenai berita, perbendaharaan kata yang luas dan dalam, dan pemahaman tajam tentang struktur kalimat.
Agar baik dan menarik, pembuatan judul berita harus memenuhi ketentuan:
1. diambil dari informasi di dekat bagian atas berita, bagian yang terpenting berita
2. dipilih kata-kata yang menarik,biasanya diperkuat dengan huruf-huruf tebal, warna dan menggunakan garis
3. biasanya kata benda diikuti kata kerja, atau terdiri atas Subjek-Predikat
4. hampir selalu ditulis dalam kalimat “kejadian sekarang”, hindari kata “telah”, “sudah”, dan “akan”
5. nama seseorang hanya digunakan jika dia tokoh
6. hanya digunakan tanda kutip tunggal
7. menghindari penggunaan singkatan dan tanda tanya
8. menggunakan kalimat aktif. Contoh: Acara Dihadiri Presiden, ditulis menjadi: Presiden Hadiri Acara.
Penulisan judul dibolehkan menghilangkan pre-fix atau awalan. Misal: “India-Pakistan Memperebutkan Air”, diubah menjadi “India-Pakistan Perebutkan Air” atau “India-Pakistan Rebutan Air”. Penggunaan kata dasar (bukan kata berimbuhan) dalam judul, terasa lebih dinamis dan hidup tapi penghilangan prefix hanya berlaku pada judul saja dan tidak boleh digunakan dalam pembuatan lead, body, dan ekor berita.



TERAS BERITA
Pengertian teras berita
Teras berita atau yang lebih dikenal dengan istilah lead adalah bagian awal berita. Fakta-fakta terpenting terdapat pada paragraf pertama sampai pada paragraf kedua. Lead yang ideal memuat semua komponen 5W+ 1H sehingga pembaca yang terburu-buru akan merasa cukup hanya dengan membaca judul berita dan lead-nya. Laed yang baik akan memancing pembaca untuk terus membaca atau paling tidak sudah memuaskan rasa ingin tahu pembaca.
Beberapa macam Lead lain yaitu:
1. Lead Ringkasan
Lead model ini banyak dipakai dalam penulisan straight news, yaitu menuliskan inti sari cerita / peristiwa. Lead ini bisa saja menarik jika penulis mempunyai persoalan yang kuat untuk diceritakan. Model ini cenderung gampang ditulis, sehingga bila penulis kehabisan kretivitas atau dikejar deadline mereka cenderung memilih model ini. Contoh
1)Membuat mobil kotak sabun tidak mudah bagi Dedi, 11, yang lumpuh selama lima tahun.
2) Didikan agama dan hobinya berjudi semasa muda merupakan kombinasi yang membuat Polisi Ahmad Husen jadi musuh paling berbahaya bagi para penjudi di Palembang.
2.Lead Naratif
Model ini banyak disukai oleh para penulis fiksi (novel, cerita pendek). Penulis berusaha menarik minat pembaca melibatkan emosi pembaca ke dalamnya. Tekniknya adalah menciptakan suatu suasana dan membiarkan pembaca mengidentikkan diri dengan tokoh utama. Hasilnya seperti sebuah film yang baik. Apakah anda pernah merasa haus ketika menyaksikan tokoh dalam sebuah film sedang kehausan di tengah padang pasir ? Apakah anda gemetar ketakutan ketika menyaksikan film horor ? Lead ini cocok untuk feature petualangan. Contoh :
1) Batu-batu besar menengadah mengancam sekitar 60 meter di bawah, ketika Kuswoyo berjuntai di ujung tambang, pada lereng curam, sementara angin kencang berdesir di sebelah utara puncak Pangrango.
2) Petugas polisi Woworuntu melihat dengan gemetar ke arah laras senjata lawan, kemudian meloncat ke samping secepat loncatan kucing, sambil mendepak senjata itu dan ia menembakkan revolvernya.
Keuntungan lead ini adalah bisa menggaet pembaca lebih efektif daripada lead model lain. Tetapi kerugiannya tidak banyak peristiwa yang bisa dibuat dengan lead model ini, kalau dipaksakan juga malah akan menjadi norak dan merusakkan bangunan “cerita”.
3. Lead Deskriptif
Lead ini berusaha menggambarkan tokoh atau tempat kejadian dalam pikiran pembaca. Kalau lead naratif meletakkan pembaca di dalam cerita maka lead deskriptif meletakkan pembaca beberapa meter di depan sebuah tempat atau peristiwa dan berfungsi sebagai orang yang menonton, mendengar atau mencium baunya. Kunci lead model ini adalah penggunaan kata sifat (adjektif) yang tepat. Contoh:
1) Mata yang coklat dan dingin itu menyipit ketika mengamati sebuah wajah. Ia seolah menembus tempat persembunyian kebohongan. Itulah mata seorang polisi.
2) Bentakan tentara dan nyanyian sedih budak-budak seolah-olah bergantungan di udara di sekeliling rumah berusia 130 tahun itu. Di sekitarnya, rerumputan tegak setinggi lutut.
3) Hakim Subyakto dengan senyum mengejek, melongok lewat jendelanya untuk melihat wajah seorang pengacara muda yang dengan susah payah berusaha mencari sela-sela hukum untuk menyelamatkan kliennya.

4.Lead kutipan
Kutipan yang dalam dan ringkas bisa menarik, terutama bila berasal dari ucapan orang terkenal. Perlu diingat bahwa kutipan ini tidak boleh hanya menjadi sekedar tempelan tetapi harus menyiapkan pentas bagi babak selanjutnya bagi tulisan kita, sehingga kutipannya pun harus memusatkan diri pada sifat cerita itu. Contoh : “Rakyat banyak sobat, adalah seekor binatang buas yang menakjubkan, kata H.L. Mencken.
Mencken adalah seorang yang sinis dan dengan kutipan itu orang akan tergaet membaca dan mengetahui watak orang itu. Kerugian lead model ini adalah bahwa kutipan bisa keluar dari konteks cerita.

TUBUH BERITA
Tubuh berita akan mudah diselesaikan jika judul dan teras berita sudah disiapkan. Tubuh berita merupakan keseluruhan dari peristiwa yang diangkat menjadi berita dan merupakan penerusan dan penjabaran lebih lanjut isi teras berita. Penjelasan itu meliputi penjelasan tentang kelengkapan peristiwa yang diberitakan dan dianggap perlu diuraikan kembali untuk memberi keterangan poada berita yang sudah disinggung pada teras berita.
Tubuh berita dapat disusun dengan susunan piramida terbalik maksudnya, ditulis dari keterangan lanjut yang dianggap penting sampai yang kurang penting. Disusun dengan susunan kronologis, maupun dengan susunan di mana informasi penting diletakkan di belakang. Di samping itu kekuatan tubuh berita dapat pula dibangun dengan menyertakan kutipan, baik langsung maupun tidak langsung, dari sumber berita; menyertakan nama/jabatan sumber berita (attribution); memberi identifikasi yang jelas tentang siapa sumber berita serta menyertakan latar belakang berita.
Adapun Cara lain yang daoat digunakan untuk menyusun tubuh berita pada umumnya sebagai berikut:
1. laporan tentang keterangan verita harus bersifat menyeluruh
2. ketertiban dan keteraturab mengikuti gaya menulis berita
3. tepat dalam penggunaan bahasa dan tata bahasa
4. ekonomi kata tetap diperhatikan
5. gaya penulisan harusnya hidup, punya warna, makna dan imaginasi.


sumber :
Anwar, H.Rosihan. 1879. Bahasa Jurnalistik dan Komposisi (cetakan keempat). Jakarta: PT Pradnya Pramita
Semi, M. Atar. 1995. Teknik Penulisan Berita, Features, dan Artikel (cetakan pertama). Bandung: Mugantara
Roolnicki, Tom E. 2008. Pengantar Dasar Jurnalisme (Scollastic Journalism) (cetakan pertama). Jakarta: Kencaba
http://andiantoni0202.blogspot.com
(Terjemahan dari Feature Writing for Newspaper ~ Daniel R. Williamson


(tugas KEYS_TIARA)

Sabtu, 07 November 2009



Menurut ISLAM..."cInTa"

Adalah sesuatu yang amat perlu untuk seseorang itu memulakan mukadimah cinta dengan mengurat. Apakah hukum mengurat dan bercinta dalam Islam? Apakah dibenarkan seorang lelaki muslim berbual dengan perempuan muslim?. Semua persoalan ini mungkin bermain-main dibenak fikiran remaja muslim yang sangat menitikberatkan ajaran Islam. Bagi sahabat remaja muslim yang kurang mengambil berat persoalan ini, mungkin mereka akan mengunakan formula “pakai bedal sahaja”. Salah tanggapan dan silap fahaman terhadap persoalan ini boleh mewujudkan konflik dalam diri remaja muslim.

Secara kasarnya ada sesetengah ulama menganggap mengurat dan bercinta itu halal tetapi kebanyakkan ulama yang lain pula menganggap haram. Bagaimanapun dikalangan ulama Fekah terdapat beberapa orang ulama yang merupakan pencinta yang hebat seperti Daud az-Zahiri yang merupakan imam Mazhab az-zahiri.

Sebenarnya mengurat dan bercinta sama-sama penting dalam kehidupan. Tiada siapa yang dapat lari daripada mengurat dan bercinta termasuk mereka yang bercinta selepas berkahwin. Hal ini kerana mereka yang bercinta selepas berkahwin akan melihat bakal isteri sebelum diijabkabulkan.

Selain itu jika cinta dianggap sebagai mukadimah kepada perkahwinan, maka mengurat pula dianggap sebagai mukadimah kepada bercinta. Kedua-dua ini berkait antara satu sama lain kecuali bagi mereka yang berkahwin atas pilihan keluarga.

Mengurat dan bercinta dianggap berguna jika ia membawa kepada kebaikan. Sebagai contoh mengurat dan bercinta yang disusuli dengan perkahwinan dan mendirikan rumah tangga adalah berguna kerana ia membawa kebaikan. Dari sini terbentuk pula keluarga dan daripada keluarga ini terbentuk pula masyarakat seterusnya negara.Tidakkah dalam konteks ini mengurat dan bercinta tepat dengan ajaran Islam? Jawabnya ia memang bertepatan dengan ajaran Islam kerana manusia yang diamanahkan Allah sebagai khalifah di muka bumi ini perlu meneruskan survival sehingga ke hari kiamat. Kemungkinan jika manusia tidak mengurat dan bercinta, kita akan pupus di dunia seperti pupusnya dinasour dan ini sudah tentu menyalahi amanah Allah itu.

Namun dari sudut lain, mengurat dan bercinta dianggap tidak berguna dan tidak membawa kepada kebaikan. Mengurat dan bercinta seperti ini tidak menjadi mukadimah kepada perkahwinan sebaliknya mukadimah kepada melahirkan anak luar nikah atau mencampakkan anak yang tidak berdosa ke dalam tong sampah dan longkang.

Mengurat dan bercinta seperti ini dilarang dan diharamkan dalam Islam. Selain itu perlu diingatkan juga bahawa tindakan seseorang itu mengurat dan bercinta itu biasanya bertitik tolak daripada perasaan dan emosi, maka dengan itu mudah sekali terjerumus dalam perkara-perkara yang tidak baik. Oleh itu sesiapa sahaja yang berhadapan dengan ajakan perasaan dan emosi untuk mengurat dan bercinta perlu berusaha sedaya upaya mengunakan kewarasan akal.
Malah sebagai seorang muslim kita juga perlu mengelak daripada konteks fizikal atau luaran yang boleh mencetuskan keghairahan seks yang seterusnya menyebabkan berlaku perlanggaran hukum Allah iaitu perzinaan. Dalam hal ini adalah amat perlu setiap individu muslim berpegang kepada tanggugjawab menjaga dan memelihara aurat kerana persoalan keghairahan seks mempunyai hubung kait yang amat besar untuk berlakunya perzinaan.

Bagi mengelak daripada perkara-perkara terkutuk ini berlaku, panduan rasulullah perlu dipatuhi. Baginda melarang orang Islam supaya jangan melampau dalam mengurat. Malah baginda menyuruh mereka bercinta kerana Allah iaitu mencintai orang yang dikasihi kerana Allah.

Terdapat beberapa riwayat menceritakan Nabi Muhammad s.a.w membenarkan hamba menyanyikan lagu mengurat dipanggil ghazl. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Majah, Rasulullah menyuruh Aisyah menghantar seorang hamba yang pandai menyanyi lagu ghazl kepada pengantin kaum Ansar yang menjadi kerabat Aisyah. Ini kerana menurut Nabi, kaum Ansar ada keramaian termasuk mendendangkan lagu-lagu ghazl. Baginda berkata : Sesungguhnya kaum Ansar adalah kaum yang ada pada mereka ghazl. (Ibnu Majah. Hadis No 1890)

Ghazl bermaksud mengurat tetapi ghazl dalam beberapa hadis nabi bermaksud mendendangkan lagu-lagu cinta yang sunyi daripada kata-kata baik dan sebagainya. Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh al-Bukhari,muslim dan lain-lain, Rasulullah menginggatkan supaya seorang penyanyi keluarga baginda bernama Anjasyah supaya jangan terlalu melampau mendendangkan lagu-lagu yang memperkatakan tentang mengurat dan bercinta.

Dato Dr Mashitah Ibrahim, penolong profesor di Jabatan al-Quran dan Sunah, Kulliah Ilmu Wahyu dan Warisan Islam, Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM) memberi penjelasan mengenai cinta. Cinta ujarnya sering dikaitkan dengan barat atau Bollywood tetapi sebenarnya orang terlupa bahawa pokok persoalan cinta merupakan matlamat asasi dalam Islam.

Islam adalah agama yang membawa matlamat cinta. Cinta kepada Allah, cinta pada rasul, cinta kepada negara dan cinta sesama manusia. Sebab itulah rasulullah menekankan dalam mendidik anak-anak daripada kecil lagi diterapkan soal cinta. Dalam sebuah hadis, Nabi bersabda: tanamkan dalam diri anak-anak kamu cintakan Allah, cintakan Rasul, cintakan ahli keluarga Rasulullah dan cintakan membaca Al-Quran.

Ini menunjukkan cinta itu suatu yang penting diterapkan dalam diri setiap muslim sehinggakan Nabi s.a.w bersabda bahawa tidak masuk syurga sehingga kamu belajar cinta-mencintai diantara satu sama lain.

Remaja bercinta jelas beliau bukan suatu perkara yang melanggar fitrah. Ia satu fitrah tetapi perlu diaturkan bagaimana cara mereka bercinta. Cinta tidak boleh berdasarkan emosi semata-mata, REMAJA mesti ada rasa tanggungjawab. (Dear hanny)